Menteri Pertanian Suswono menyatakan kuota impor sapi bakalan dan daging sapi pada tahun depan akan turun atau lebih rendah dibandingkan dengan kuota impor yang diberikan pada tahun ini.
Pemerintah memberikan kuota impor daging sapi beku sepanjang 2011 sebanyak 93.000 ton dan 600.000 ekor sapi bakalan. Kuota impor daging sapi beku 93.000 ton diperkirakan akan terealisasi seluruhnya, sedangkan kuota impor sapi bakalan kemungkinan tidak akan terealisasi seluruhnya. Realisasi impor sapi bakalan Januari-September 2011 baru mencapai 296.600 ekor.
Suswono memaparkan berdasarkan data sensus Badan Pusat Statistik 2011, populasi sapi mencapai 14,8 juta ekor. Jika mengacu pada peta jalan (roadmap) daging sapi yang sudah dibuat, maka populasi itu sudah memenuhi kebutuhan daging nasional, sehingga tidak perlu impor.
Namun, pemerintah harus memastikan dengan kondisi konsumsi saat ini yang sudah meningkat, maka harus dipastikan apakah populasi itu dapat mencukupi untuk dipotong sebanyak 2,5 juta ekor setiap tahun, sehingga tidak perlu untuk impor.
"Volume impor daging tahun depan dipastikan akan turun," ujarnya seusai membuka Roudntable Peternakan Kadin Indonesia, hari ini.
Kalau dari roadmap yang lama populasi sapi itu sudah swasembada, tetapi ada peningkatan konsumsi dan persoalan transportasi antarpulau, sehingga roadmap masih dibenahi.
Volume impor daging sapi beku pada tahun ini turun sekitar 30.000 ton dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan pengurangan impor sapi bakalan sekitar 100.000 ekor setiap tahun.
Sepanjang konsumsi perkapita masih tetap, tetapi jika konsumsi daging sapi perkapita per tahun meningkat, maka pemerintah harus menghitung kembali kuota impor pada tahun depan. "Pasti [kuota impor daging sapi beku pada 2012] kurang dari 90.000 ton. Saya jamin, pasti akan di bawah 90.000 ton," ujarnya.(ap