Rabu, 02 November 2011

PENELITAN HEWAN KURBAN DARI PENYAKIT

Dinkes: Hewan Kurban di Surabaya Bebas Anthrax


SURABAYA-Sampai saat ini semua hewan kurban baik sapi ataupun kambing yang dijual para pedagang dadakan, masih terbebas dari penyakit anthrax ataupun penyakit berbahaya lainnya. Kendati demikian, masyarakat yang ingin membeli hewan kurban disarankan untuk memilih hewan berkualitas bagus.
Hal itu dikatakan Kepala Bidang Peternakan Distan Kota Surabaya, Meita Irene Wowor, di sela-sela pemeriksaan hewan kurban di Jl Barata Jaya Surabaya, Selasa (1/11).
Dinas Peternakan (Distan) Kota Surabaya mulai melakukan pemantauan terhadap para hewan kurban yang dijual para pedagang, sebagai langkah antisipasi dari adanya berbagai penyakit yang biasanya menjangkiti hewan, di antaranya anthrax.  Rencananya, pemeriksaan dilakukan sejak, Selasa (1/11) hingga H-2 hari raya Idul Adha 1432 H yang jatuh pada 6 November nanti.
Seperti diketahui, menjelang perayaan Idul Adha, pedagang hewan kurban di berbagai tempat di Surabaya mulai menjamur. Di sepanjang bantaran rel KA di sisi timur Jl. A Yani, Jl. Barata Jaya, Nginden, Jl. Raya Mastrip, Rungkut Madya penuh dengan deretan hewan kurban. “Tadi ada hewan yang kulitnya lecet, tapi itu tidak berbahaya. Mungkin empat hari lagi sudah sembuh atau lukanya mengering. Untuk sementara, hewan yang kita periksa semuanya terbebas dari penyakit berbahaya,” katanya.
Menurut Meita, pemeriksaan yang dilakukan Distan Kota Surabaya ini bertujuan mengawasi kesehatan ternak yang masuk di Surabaya. Sebab saat ini ternak dari Jawa Tengah, NTB dan NTT terindikasi ada yang terkena penyakit anthraks. Agar hewan tersebut tak masuk ke Surabaya, pihaknya melakukan pemeriksaan secara ketat.
Meita menjelaskan, ternak yang masuk ke Surabaya harus ada surat keterangan kesehatan hewan dari daerah asal. Jika tidak ada, hewan tersebut terpaksa dikembalikan. “Kita lihat persyaratan administrasinya. Semua hewan yang kita periksa masih berasal dari Jatim. Tak ada yang dari luar provinsi,” ungkapnya.
Ciri-ciri ternak yang terkena anthrax secara kasat mata sulit diketahui. Biasanya, hewan yang terserang penyakit itu tiba-tiba mati lalu keluar darah dari lubang-lubangnya, seperti lubang mata, hidung, telinga dan dubur. “Kalau masih hidup, ya seperti hewan sehat lainnya,” jelasnya.
Sedangkan ciri-ciri hewan yang terkena penyakit, bisa dilihat dari sinar matanya. Jika bersih dan tak ada kotoran di sekitar mata, berarti hewan itu sehat. Jika bulunya bersih tak ada gumpalan, mengkilat dan halus bisa dipastikan hewan itu sehat.
Bila gerakannya lincah, ketika didekati orang menghindar hewan itu sehat. “Namun jika hanya duduk, tampak lemas dan tak ada nafsu makan, hewan itu berarti terserang penyakit,” tuturnya.
Untuk melakukan pemeriksaan ini, Distan Surabaya menerjunkan 112 orang dari berbagai instansi. Seperti dari Distan Surabaya sebanyak 72 orang terdiri dari dokter hewan, paramedis dan penyuluh. Lalu dari Dinas Peternakan Jatim 10 orang dan 30 mahasiswa kedokteran hewan dari Unair dan UWK (Universitas Wijaya Kusuma).
Sementara itu, menurut salah seorang pedagang hewan kurban di Jl Barata Jaya, Munadi, hewan kurbannya khususnya sapi, dijamin tak ada yang terkena penyakit. “Sapi ini berasal dari hasil ternak saya. Jadi dijamin sehat. Harganya dari Rp 7 juta hingga Rp15 juta. Sampai saat ini sudah terjual 60 ekor. Rata-rata tiap hari terjual sebanyak 7 sampai 10 ekor per hari,” ungkap pria asli Kediri ini.
Hal yang sama juga dikatakan Muryad, pedagang kambing asal Trenggalek. Menurutnya, kambing-kambing yang ia jual semuanya sehat dan berasal dari pasar-pasar di Trenggalek. Hingga kemarin siang, hewannya belum ada yang laku, sebab baru kemarin pagi ia datang berjualan di Jl Barata Jaya. “Biasanya mendekati hari raya baru banyak yang beli. Harga kambing saya antara Rp1 juta hingga Rp 3 juta,” tandasnya. n pur

Tips: Ciri-2 Kena Anthrax
-Tiba-tiba mati
-Setelah mati, keluar darah dari lubang mata, hidung, telinga dan dubur.

Ciri-2 hewan sehat:
-Sinar matanya cerah/bersih
-Tak ada kotoran di sekitar mata.
-Bulunya bersih tak ada gumpalan, mengkilat dan halus.
-Gerakannya lincah (didekati orang menghindar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar